Minggu, 19 Februari 2017

#NHW1 Jurusan Universitas Kehidupan

Bismillah...

Setelah berdamai dengan diri sendiri dan ikhtiar lebih untuk menggali potensi diri..
Insya Allah kali saya lebih siap mengikuti remedial matrikulasi.

Tibalah di materi pertama "Adab Menuntut Ilmu"
Pada batch 2 sebelumnya, persis saat mendapatkan materi ini secara kebetulan, eits ga ada kebetulan ding, qodarullah, saya mendapat bc di beberapa grup wa lainnya ttg materi serupa..

Ini benar2 mengingatkan saya, betapa adab itu penting.

Alhamdulillah.. Allah mengirimkan tulisan2 itu dan menegur saya yg pongah ini. Seringkali saya abai dalam adab menuntut ilmu ini. Rasa pongah itulah ternyata yg menyebabkan ilmu2 itu seolah menguao tak nampak bekasnya dalam keseharian saya. Astagfirullah..

Next, masuk ke #NHW1 ini.. pertanyaan2 masih sama dgn batch 2 lalu.

Jurusan ilmu yg ingin saya tekuni dalam universitas kehidupan?
Dan diminta SATU jurusan saja.
Sulit. Justru diminta hanya SATU jurusan saja lah saya jadi merasa sulit.
SATU jurusan ini tentu yg spesifik dan benar2 kebutuhan saya.
Apa ya?

Di #NHW1 batch 2 lalu saya menuliskan ingin mempelajari tentang "MANAJEMEN EMOSI"
Hingga detik ini jurusan ini tetap masih sangat saya butuhkan. Ada banyak jurusan lain yg tengah berkecamuk saat ini.
Saya ingin menuliskan beberapa jurusan itu saja, harapannya selanjutnya saya bisa mengerucutkan jurusan mana yg sangat saya butuhkan.

1. MANAJEMEN EMOSI
2. COPYWRITING
3. KEPELATIHAN SILAT UNTUK ANAK

Alasan terkuat saya memilih jurusa tersebut..

1. MANAJEMEN EMOSI
ini pe er BESAR saya. Sungguh emosi labil seorang ibu berdampak buruk bagi kesehatan keluarga. Bagi suami maupun anak. Terlebih saat ini saya tengah mengandung dgn usia kehamilan 27 minggu. Saya harus lebih bisa memanaje emosi saya.

2. COPYWRITING
Saat saya tengah menikmati peran saya di luar amanah domestik, yaitu menjadi marketer. Saya belajar, ternyata customer lebih tertarik dgn penjualan yg covert selling. Jadi saya perlu mengasah kemampuan saya dalam hal copywriting. Saya menikmati aktivitas ini dan ingim lebih produktif. Sepertinya saya menemukan kembali penyaluran hobi lama saya yang laa tenggelam dan tak terasah yaitu menulis.

3. KEPELATIHAN SILAT ANAK
Menjadi seorang ibu, secara otomatis terpicu bangkitnya fitrah ibu. Saya gemas melihat banyak anak yg pasif di depan gadget atau kumpul di pinggir jalan dengan sebatang rokok terselip di jarinya.
Saya menyukai silat, meski belum dibilang expert. Saya merasa silat ini bermanfaat dan cocok juga untuk dikenakan pada anak. Oleh karena itu saya ingin lebih mendalami bagaimana menjadi pelatih silat anak.

Strategi menuntu ilmu?

1. Luruskan niat lillahi ta'ala
2. Mencari guru atau mentor yg kompeten d bidang yg saya ingin pelajari.
3. Belajar mandiri melalui berbagai media
4. Banyak berlatih mengamalkan ilmu
5. Sabar & banyak istigfar
6. Sempurnakan dgn do'a

Perubahan sikap yg harus saya lakukan adalah..
Berhenti merasa sudah cukup tau. Saya harus membuka diri bahwa banyak hal yg belum saya ketahui.
Berhenti untuk subyektif dan harus lebih obyektif pada pemberi ilmu.

Bismillah..
Semoga yg saya tuliskan ini dapat saya realisasikan, bukan sekedar formalitas pemenuhan #NHW1 semata.. aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar