Rabu, 22 Februari 2017

#NHW3 MEMBANGUN PERADABAN DARI DALAM RUMAH

Materi Matrikulasi IIP ke-3 ini bertema:
MEMBANGUN PERADABAN DARI DALAM RUMAH

“Rumah adalah taman dan gerbang peradaban yang mengantarkan anggota keluarganya  menuju peran peradabannya”

Kalimat tsb membuka materi ke-3 ini.
Menyadari bahwa setiap orang tentu punya dan seharusnya berperan dalam membangun peradaban. Siapapun ia, sebagai profesi apapun.
Terlebih seorang wanita yang menjadi madrasah pertama bagi anak2nya dan menjadi pelaksana teknis dalam pembelajaran rumah.
Maka wanita memiliki fungsi yang saling berkaitan dan bersinergi, yaitu sebagai istri, ibu, individu, dan makhluk sosial.

Pada NHW 3 ini aku dituntut mengenal lebih dalam fungsiku ini sebagai wanita..

a. Jatuh cintalah kembali kepada suami anda, buatlah surat cinta yang menjadikan anda memiliki "alasan kuat" bahwa dia layak menjadi ayah bagi anak-anak anda.Berikan kepadanya dan lihatlah respon dari suami.

Pada batch 2 saya telah mencoba menuliskan sebuah surat cinta, namun responnya? Saya tak menemukan jawaban apapun selain senyuman yang tak bisa saya pahami maknanya.
Pada remedial batch 3 ini, saya jadi tidak lagi selara mengungkapkan perasaan lewat tulisan padanya. Hehe
Akhirnya saya pilih cara saya sendiri.
Suatu siang, saat semua urusan sudah selesai, dan jagoan kecil kami tengah terlelap.. secara spontan aku mengutarakan seluruh rasa ungkapan cinta yg tertahan. Sebenernya malah lebih mirip pengakuan dosa. Hehe
Tapi kurasa dengan itulah kami jadi lebih saling mencintai.
Suamiku tercinta pun memberikan respon yg lebih mudah kupahami.. dan legalah rasanya..
Dan aku merasa jatuh cinta kembali padanya..
Alhamdulillah..
Uhibbuka fillah...

b.Lihatlah anak-anak anda, tuliskan potensi kekuatan diri mereka masing-masing.

Alhamdulillah.. Allah telah menganugerahiku seorang anak laki2 yang kami beri nama Kenichi Afnan Faruq, dengan berharap ia dapat menjadi seorang anak pertama yg kuat dan tangguh, senantiasa menebar manfaat, tampan hati & rupawan, serta dapat menjadi pembeda antara haq & bathil. aamiin.

Afnan kini berusia 30 bulan. Di usianya ini, saya belum mampu mengidentifikasi secara pasti potensi spesifik dari Afnan.
Saya mencoba menuliskan beberapa hal istimewa dari Afnan yg bagi saya mengesankan :)
- memiliki kemauan yg keras
- senang mengatur & memerintah, senang memimpin
- cepat tanggap dalam menerima arahan
kreatif
- sangat menyukai berbagai jenis kendaraan, terutama kereta api dan excavator
- memiliki empati yg besar
- menyukai kerapian & keteraturan
- menyukai kucing & kuda
- punya kemampuan belajar dgn cara visual yg menonjol dibanding cara lainnya

Di usianya ini, afnan memiliki rasa ingin tahu & kreativitas yg begitu tinggi. Belum tergambar dengan jelas potensi spesifiknya. Di usia ini Afnan masih perlu mengekaplorasi banyak hal.
Kini, Afnan pun perlu kami persiapkan untuk mendapat peran baru sebagai seorang kakak. Kini sang calon adik masih dalam kandungan usia 30 minggu.

Saat berbagai kegiatan, dengan inisiatif sendiri, Afnan mengajak adik di perut untuk ikut berkegiatan bersama. Semoga kelak Afnan menjadi kakak yg perhatian, mengayomi, & menjadi teladan yg baik bagi adik2nya.. aamiin

c. Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak dan suami, silakan baca kehendak Allah, memgapa anda dihadirkan di tengah-tengah keluarga seperti ini dengan bekal kekuatan potensi yg anda miliki.

Kekuatan potensi diri saya?
Sejujurnya saya agak malu mengakui ini, di usia menuju 24 tahun ini, saya belum mengenali dengan spesifik apa sih potensi saya?
Hal terbayang jika ditanyakan mengenai potensi adalah yang berhubungan dengan profesi atau disiplin ilmu yg spesifik.
Namun ternyata, potensi itu bukan sebatas itu saja..
apa sih potensiku?

Lalu saya pun memutuskan mengikuti talents mapping assessment untuk menyadari potensi apa yg saya miliki.

Tiga bakat terkuat saya adalah MAXIMIZER, ANALYTICAL, COMMAND.
Tiga bakat terlemah saya adalah ACTIVATOR, SELF-ASSURANCE, EMPHATY

Maha Besar Allah..
Benarlah Ia menciptakan manusia berpasang-pasangan. Ternyata saya yg memiliki kekuatan bakat seperti itu rasanya cukup sesuai melengkapi suami saya untuk membangun peradaban bersama dalam rumah kami.
Saya yang lemah dalam hal berempati (telat empatinya), memiliki suami yg punya empati tinggi. Suami saya enggan memaksa, sedangkan saya suka memaksa. Perbedaan ini bisa kami saling manfaatkan pada situasi2 tertentu..
Perbedaan potensi saya dan suami ternyata bisa saling melengkapi.
Harapannya kami bisa memberi teladan yang terbaik bagi keturunan kami. Aamiin

d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?

Kini keluarga kami tinggal dengan masih "nebeng" di rumah orangtua suami di Banjarnegara.
Tantangan terbesar kami adalah menyamakan atau paling tidak memberi pemahaman yg tepat kepada orangtua kami mengenai value keluarga yg ingin kami bangun. Beginilah resikonya bila dalam satu rumah ada dua kepala keluarga. Alhamdulillah tidak pernah terjadi konflik. Palingan konflik batin untukku.. hhe

Banyak pe er besar budaya lokal dan tradisi keluarga yg ingin kami benahi.

Di lingkungan saat ini kami tinggal pun rasanya berbeda sekali nuansanya dgn tempat tinggal asalku..
Sungguh saya rindu banyaknya kajian ilmu. Di sini pengajian rutinan hanya diisi oleh baca surat Yasin bersama. Tentu ini kebiasaan baik, tapi saya rindu suasana mengkaji ilmu agama bersama..
Inilah tantangan kami,
Bisakah kami menjadi volunteer untuk hadirnya kajian ilmu di sini?

demikian, NHW3 saya..

alhamdulillah..
semoga apa yg saya tuliskan ini bukan formalitas pemenuhan tugas matrikulasi semata.
semoga apa yg saya tuliskan ini mampu saya realisasikan dan dapat bermanfaat.
aamiin ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar