Selasa, 24 Desember 2019

Temukan Trampilmu!

Pekan ke-2 di perkuliahan Bunda Cekatan 😍

Kali ini perkuliahan dimulai dengan dongeng dari Mas Pandu dengan tema Metakognisi.

Metakognisi adalah ilmu cara belajar, cara mengatur informasi.

Mengapa penting?
Cara belajar ini berkaitan dengan adab belajar, agar belajar menjadi efektif dan dapat dilakukan akselerasi belajar sehingga tujuan belajar dapat tercapai dengan baik.

Memahami metakognisi sangat penting terutama untuk melaksanakan pembelajaran mandiri yang efektif, menghindari tsunami informasi, dan tidak efektifnya sebuah pembelajaran.

Cara melakukan pembelajaran mandiri:
1. Mengambil inisiatif
2. Baik atau tanpa bantuan orang lain
3. Mendiagnosa kebutuhan belajar
4. Formulasikan tujuan belajar
5. Identifikasi sumber daya belajar
6. Memilih dan implementasikan strategi belajar
7. Evaluasi hasil belajar

Pada pekan ini tema yg difokuskan adalah mengenai "mendiagnosa kebutuhan belajar".

Pada pekan lalu aku telah menuliskan 5 aktivitas suka dan bisa yang dapat menjadi sumber kekuatanku.

Melalui 5 aktivitas itu aku coba breakdown, kebutuhan ilmu apa saja yang kubutuhkan untuk menunjang 5 aktivitas tersebut:

Bikin Cemilan:
- ilmu bahan pangan
- ilmu baking
- ilmu gizi
- ilmu pengolahan pangan

Menulis
- literasi
- ilmu copywriting
- manajemen waktu
- manajemen gadget

Quality Time dengan suami
- Bahasa cinta
- manajemen waktu
- menjaga kecantikan
- manajemen emosi
- femininitas

Silat Perisai Diri
- manajemen waktu
- ilmu kepelatihan
- leadership
- followership
- public speaking

Berkomunitas
- tazkiyatun nafs
- manajemen waktu
- leadership
- followership
- manajemen gadget
- manajemen data base
- public speaking

Dari list kebutuhan ilmu yang telah kutuliskan kemudian aku masukkan dalam kuadran keterampilan.
Aku bingung memasukkan keterampilan mana yang termasuk tidak penting dan mendesak, jadi kosongkan sajalah 😁

Berikut kuadran keterampilan versiku:


Dari kuadran keterampilan itu, kutemukan 5 telur merah berisi keterampilan penting dan mendesak versiku:


Bihsmillahirrahmanirrahim

Selasa, 17 Desember 2019

Lacak Kekuatan dari 5 Aktivitas yang Membahagiakan

Kini sampai ke babak baru di perkuliahan Ibu Profesional : BUNDA CEKATAN 💕💕💕

Dongeng pertama dari Bu Septi membuatku tersadar.. aku sibuk memikirkan bagaimana yang ideal agar anak & suami bahagia. Aku lupa untuk bahagia.

Apakah aku berhasil membahagiakan mereka?
Nyatanya tidak sepenuhnya juga..
Bagaimana mungkin anak & suami bisa bahagia, jika aku sendiri sering marah-marah?

Bukan pertama kali sih aku mendengar ungkapan, ibu bahagia melahirkan keluarga yang bahagia. Namun nyatanya aku sendiri lupa bagaimana membahagiakan diriku sebagai seorang ibu.

Aku melalui setiap hari dengan rutinitas yang itu-itu saja. Di sela-sela rutinitas, aku mencuri waktu untuk melakukan aktivitas yang kuanggap me time tapi ternyata tidak juga membuatku bahagia.

Bisa jadi ini perkara aku kurang bersyukur. Kedekatanku dengan Sang Pencipta kurang baik. Astaghfirullah..

Aku pun kurang mengoptimalkan kekuatan diri sehingga aku tidak merasa menjadi seseorang yang "berharga"

Melalui kuliah Bunda Cekatan ini, aku mendapat momen untuk mengenal kembali diriku. Menemukan kebahagiaanku.

Aku mulai dengan menulis semua aktivitas yg kulakukan setiap hari.


Saat menuliskan daftar aktivitas, aku menyadari sebuah hal: sedikit sekali aktivitas yg kulakukan spesial untuk suamiku 😅
Padahal kegiatan berduaan spesial bersamanya termasuk aktivitas yg membahagiakan. Tapi ternyata sering kulalaikan.. maafkan istrimu, suamiku..

Keseharianku didominasi rutinitas ngurus rumah, sesuai sih dengan "titel pekerjaan"ku di KTP: Mengurus Rumah Tangga.

Lho apa salahnya? Kan katanya menjadi ibu rumah tangga itu karir tertinggi seorang wanita. Kok gak bangga? Eits kalem.. bukan gak bangga, tapi kebahagiaan perlu diprioritaskan jg dong..

Nah masalahnya kebanyakan tetek bengek ngurus rumah ternyata bukan aktivitas yg bikin bahagia, atau istilah lainnya bukan yg spark joy gitu. Bukan berarti tak ikhlas dilakukan, hanya saja tak buat berbinar-binar.

Dari daftar aktivitas, kutandai mana saja aktivitas yang:
1. Suka, bisa
2. Tidak suka, bisa
3. Suka, tidak bisa
4. Tidak suka, tidak bisa

Lalu kucermati kembali aktivitas suka & bisa, manakah yg bisa jadi sumber kekuatan?

Akhirnya kumenemukan..


5 aktivitas suka & bisa, yang (semoga) menjadi sumber kekuatan, diantaranya:
1. Bikin cemilan
Aku doyan ngemil, kalo kebanyakan jajan bisa tekor dan cenderung kurang sehat juga kan. Nah kalo bikin sendiri kan lebih terpantau gitu. Meski hasilnya ya gak excellent jg sih.. masih layak makan deh 😂
2. Menulis
Dari dulu aku aku seneng nulis, tapi belum pernah produktif hasil tulisannya. Ya gapapa kan.. nulis ajaa.. kaya tulisan ini kayanya udaj panjaaang banget.. wkwk
3. Silat
Aku suka banget beladiri yg satu ini. Apalagi Pencak Silat kini ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO. Makin bangga deh..
Selain itu, sebagai bentuk aktualisasi bakat diri: maximizer, analytical, command, competition, consistency, responsibility, dan developer, menjadi pelatih silat itu pas banget apalagi kalo ada kejuaraan.. berbinar-binar deh 😍
Daan.. melalui silat, aku pun berjumpa sang jodoh.. eaaa 😆
4. Berkomunitas
Silaturrahim tuh beneran bikin nambah rejeki, apalagi kalo temen ngumpulnya itu orang-orang berilmu, orang-orang sholih.. maasya Allah.. bertebaran deh rejekinya. Biar bisa kumpul sama orang-orang baik macam begitu perlu cari wadahnya, salah satunya komunitas.
5. Quality time sama suami
Ini nih kegiatan menyenangkan yang musti ditingkatkan agar indeks kebahagiaan meningkat. Jangan mikir kejauahan ah.. duduk bareng berdua doang tanpa ada anak2, ngopi bareng, nyemil bareng, becandaan, ngabisin jatah 20.000 kata.. itu tuh menyenangkan. Tentu bisa jadi sumber kekuatan dong.. yakin suami juga bahagia dong.. 😉😍

Baiklah sekian ndongengnya..