Kamis, 23 Maret 2017

#NHW9 - BUNDA SEBAGAI AGEN PERUBAHAN

Sampailah pada Materi 9.
Ko terharu yaa? Hiks.. akhirnya batch kali ini aku bisa menyelesaikan NHW 1-8, meski tak selalu tepat waktu. Huhu
Kini sampai pada materi 9.
Melalui matrikulasi ini dengan persiapan awal lebih matang membuatku lebih meresapinya, dan pe er besar untukku adalah REALISASI dan ISTIQOMAH.
Masyaa Allah.. menuliskan mimpi2 itu seolah mudah. Tapi tanpa realisasi dan istiqomah apalah gunanya? Nihil.
Bismillah..
U can do it, mom!
Let's be the changemaker!
Sesuai tema materi ke-9 nih..
Berikut materi ke-9 Matrikulasi IIP Batch 3.
*******
BUNDA SEBAGAI AGEN PERUBAHAN
Perempuan khususnya seorang ibu adalah instrumen utama yang sangat berperan sebagai agen perubahan. Dari sisi individu untuk menjadi agen perubahan adalah hak semua orang tidak berbatas gender. Karena semua memiliki potensi dasar yang sama berupa akal, naluri dan kebutuhan fisik. Sedangkan dalam konteks masyarakat, keberadaan ibu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan keluarga, dimana keduanya memiliki porsi prioritas yang sama.
Keberadaan Ibu di masyarakat akan meningkatkan kualitas pendidikan keluarga di rumah, demikian juga pendidikan keluarga di rumah akan memberikan imbas positif pada peningkatan kualitas masyarakat.
Maka berkali-kali di Ibu Profesional kita selalu mengatakan betapa pentingnya mendidik seorang perempuan itu. Karena
“mendidik 1 perempuan sama dengan mendidik 1 generasi
Maka apabila ada 1 ibu membuat perubahan maka akan terbentuk perubahan 1 generasi yaitu generasi anak-anak kita. Luar biasa kan impactnya.
Darimanakah mulainya?
Kembali lagi, kita harus memulai perubahan di ranah aktivitas yang mungkin menjadi
“MISI SPESIFIK HIDUP KITA”
Kita harus paham JALAN HIDUP kita ada dimana. Setelah itu baru menggunakan berbagai CARA MENUJU SUKSES.
Setelah menemukan jalan hidup, segera lihat lingkaran 1 anda, yaitu keluarga. Perubahan-perubahan apa saja yang bisa kita lakukan untuk membuat keluarga kita menjadi CHANGEMAKER FAMILY.
Mulailah dengan perubahan-perubahan kecil yang selalu konsisten dijalankan. Hal ini untuk melatih keistiqomahan kita terhadap sebuah perubahan.
Maka gunakan pola kaizen ( Kai = perubahan , Zen = baik) Kaizen adalah suatu filosofi dari Jepang yang memfokuskan diri pada pengembangan dan penyempurnaan secara terus menerus dan berkesinambungan.
Setelah terjadi perubahan-perubahan di keluarga kita, mulailah masuk lingkaran 2 yaitu masyarakat /komunitas sekitar kita. Lihatlah sekeliling kita, pasti ada misi spesifik Allah menempatkan kita di RT ini, di Kecamatan ini, di kota ini atau di negara ini. Lihatlah kemampuan anda, mampu di level mana. Maka jalankan perubahan-perubahan tersebut, dari hal  kecil yang kita bisa.
START FROM THE EMPHATY
Inilah kuncinya.
Mulailah perubahan di masyarakat dengan membesarkan skala perubahan yang sudah kita lakukan di keluarga.
Sehingga aktivitas kita di masyarakat tidak akan bertabrakan dengan kepentingan keluarga. Bahkan akan saling mendukung dan melengkapi.
Setelah EMPHATY maka tambahkan PASSION  , hal ini akan membuat kita menemukan banyak sekali SOLUSI di masayarakat
KELUARGA tetap no 1, ketika bunda aktif di masyarakat dan suami protes , maka itu warning lampu kuning untuk aktivitas kita, berarti ada yang tidak seimbang. Apabila anak yang sudah protes, maka itu warning keras, LAMPU MERAH. Artinya anda harus menata ulang tujuan utama kita aktif di masyarkat.
Inilah indikator bunda shalehah, yaitu bunda yang keberadaannya bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan lingkungan sekitarnya.
Sehingga sebagai makhluk ciptaan Allah, kita bisa berkontribusi kebermanfaatan peran kita di dunia ini dengan “Rasa TENTRAM”.
Salam
/Tim Matrikulasi IIP/
Sumber Bacaan :
_Masaaki Ima, Kaizen Method, Jakarta , 2012_
_Ashoka Foundation, Be a Changemaker: Start from the Emphaty,  2010_
_Materi-materi hasil diskusi keluarga bersama Bapak Dodik Mariyanto, Padepokan Margosari,  2016_
*******
Okeee.. siap untuk berubah dan memberikan perubahan?
Ini dia NHW 9..
Matrikulasi IIP batch #3
Nice HomeWork #9
BUNDA sebagai AGEN PERUBAHAN
Bunda, kalau sudah menemukan passion (ketertarikan minat ) ada di ranah mana, mulailah lihat isu sosial di sekitar anda, maka belajar untuk membuat solusi terbaik di keluarga dan masyarakat.
Rumus yang kita pakai :
PASSION + EMPHATY = SOCIAL VENTURE
Social venture adalah suatu usaha yang didirikan oleh seorang social enterpreneur baik secara individu maupun organisasi yang bertujuan untuk memberikan solusi sistemik untuk mencapai tujuan sosial yang berkelanjutan.
Sedangkan social enterpreneur adalah orang yg menyelesaikan isu sosial di sekitarnya menggunakan kemampuan enterpreneur.
Sehingga bunda bisa membuat perubahan di masyarakat diawali dari rasa emphaty, membuat sebuah usaha yang berkelanjutan diawali dengan menemukan passion dan menjadi orang yang merdeka menentukan nasib hidupnya sendiri.
Hal ini akan membuat kita bisa menyelesaikan permasalahan sosial di sekitar kita dengan kemampuan enterpreneur yang kita miliki. Sehingga untuk melakukan perubahan tidak perlu menunggu dana dari luar, tapi cukup tekad kuat dari dalam.
Mulailah dari yg sederhana,  lihat diri kita, apa permasalahan yg kita hadapi selama ini, apabila kita bisa menyelesaikan permasalahan kita, dan membagikan sebuah solusi, bisa jadi ini menjawab permasalahan yg dihadapi oleh orang lain. Karena mungkin banyak di luar sana yg memiliki permasalahan yg sama dengan kita.
Setelah selesai dengan permasalahan kita sendiri, baru keluar melihat isu sosial yg ada di sekitar kita.
******
Dalam NHW 9 ini, tim fasil memberikan bagan yg perlu diisi agar memudahkan untuk menyelesaikan NHW 9 ini.
Pada kolom pertama berisi
"Minat/Hobi/Ketertarikan"
- Silat Perisai Diri
Aku telah mengikuti silat perisai diri sejak kelas 1 SMA, kurang lebih sudah 10 tahun lamanya. Banyak manfaat yg telah kuperoleh dari silat perisai diri ini. Bukan sekedar berlatih untuk bisa beladiri dan prestasi. Aku jg mendapat banyak pelajaran hidup dari para pelatih. Aku berlatih disiplin, komitmen, tanggungjawab, mental juara, dan banyaaak hal. Bahkan Allah pun mempertemukan jodohku melalui perisai diri 
- melatih atau mentoring
Aku suka kegiatan menyampaikan ilmu kepada oranglain. Saat oranglain bisa maju melalui perantaraku rasa bahagianya sulit tergambarkan. Aku suka berbicara di depan orang.
- fitrah keluarga
Tema ini begitu menarik perhatianku terlebih saat aku telah dianugerah anak. Belajar mengenai fitrah itu membuatku lebih bersemangat berbenah diri.
Pada kolom kedua berisi
"Skill, Hard, Soft"
Aku mengisinya dengan bakat terkuat berdasarkan hasil talents mapping assessment ku..
- maximizer
Senang memajukan oranglain, fokus pada kekuatan-kekuatan yg ada sbg cara untuk merangsang keunggulan pribadi dan kelompok dan cenderung untuk mengubah sesuatu baik dan membuatnya menjadi jauh lebih baik lagi.
- analytical
Suka mencari alasan dan sebab-musabab, memiliki kemampuan untuk memikirkan semua faktor yg dapat mempengaruhi situasi atau kondisi. Tidak dapat menerima rumor kecuali fakta.
- command
Senang menjadi penanggung jawab, senang mengambil alih situasi, kadang memaksa orang lain untuk mengikuti caranya dalam melakukan sesuatu, berani menghadapi konfrontasi dan mengungkapkan fakta dan kebenaran meskipun tidak menyenangkan.
Kolom ketiga berisi
"Isu Sosial"
- penculikan anak
Banyak sekali berita beredar mengenai maraknya penculikan anak di masyarakat. Mengerikannya, motif para penculik itu bukan lagi tebusan saja. Mereka menculik anak2 untuk dijadikan pemuas nafsu bejatnya atau anak2 yg diculik tersebut dijual. Betapa khawatirnya para orangtua, para penculik itu kini bisa berkedok manis dan seolah ramah pada anak.
- kebutuhan beladiri
Banyaknya kasus bullying, penculikan dan pelecehan seksual membuat orangtua merasa perlu untuk mengajarkan anaknya beladiri sebagai salah satu bentuk mempertahankan diri dan anak juga perlu diajarkan mengenai waspada menghadapi bahaya. Para ibu pun mulai banyak tertarik dengan self defense for women sebagai bentuk pertahanan diri jika terdesak bahaya.
-krisis fitrah orangtua
Banyak fakta di masyarakat sekitarku yg menunjukkan kini orangtua memiliki anak hanya sebatas memperoleh keturunan saja, dan menganggap menjadi orangtua itu bisa mengalir saja. Tak jarang juga ditemukan orangtua yang men-subcontract anaknya pada pihak lain, seperti daycare, kakek-neneknya, asisten rumah tangga, dll, tanpa peduli fitrah sang anak. Betapa miris melihat fakta ini di masyarakat sekitarku.. 
Kolom keempat berisi
"Masyarakat"
Segmen masyarakat yg nenjadi fokusku adalah:
- anak
- orangtua
- kakek & nenek
Satu keluarga utuh yg bisa diedukasi tentu bisa memberikan perubahan yg signifikan. Semoga.. aamiin
Dan,
Kolom kelima berisi
"Ide Sosial"
- Pelatihan Beladiri
Pelatihan beladiri yg ingin kugarap ini berfokus pada pelatihan silat Perisai Diri untuk anak dan ibu.
- Community Based Education
Community based education sebenarnya merupakan salah satu program dari grup Home Education based on Akhlaq and Talents (HEbAT). Namun saat ini kegiatan ini masih berpusat di purwokerto, dan baru malai dirintis. Harapan besarku kelak aku bisa membuat kegiatan komunitas berbasis edukasi ini di lingkungan terdekat rumahku, sehingga aku bisa berkontribusi lebih untuk lingkungan terdekatku. Kegiatan ini bisa berupa diskusi, workshop, seminar dll.
Semoga aku bisa merealisasikan dan istiqomah rencana2 yg kutuliskan dalam setiap NHW.. aamiin
Bismillah...
Let's be the changemaker, mom!!! 

Jumat, 17 Maret 2017

#NHW8 - MISI SPESIFIK HIDUP DAN PRODUKTIVITAS

Masuk ke pekan 8 Matrikulasi IIP Batch 3.
Wow.. udah materi ke-8 nih..
Batch 2 lalu bener2 terseok parah dan akhirnya harus remedial di batch 3 ini.
Alhamdulillah.. kali ini lebih bisa mengikuti meskipun belum bisa memenuhi NHW dgn ontime.. huhu

Okee.. ini lah materi ke-8 Matrikulasi IIP Batch 3..

******

MISI SPESIFIK HIDUP DAN PRODUKTIVITAS

Bunda, perjalanan kita untuk menemukan misi hidup selaras dengan perjalanan produktivitas hidup kita. Maka materi menemukan misi hidup ini, akan menjadi materi pokok di kelas bunda produktif.

Sebelumnya kita sudah memahami bahwa “Rejeki itu pasti, Kemuliaan yang harus dicari”. Sehingga produktivitas hidup kita ini tidak akan selalu diukur dengan berapa rupiah yang akan kita terima , melainkan seberapa meningkat kemuliaan hidup kita dimata Allah dan seberapa manfaat hidup kita bagi alam semesta.

Be Professional, Rejeki will Follow

Tagline Ibu Profesional di atas menjadi semakin mudah dipahami ketika kita masuk ranah produktif ini. “Be Professional” diartikan sebagai bersungguh-sungguh menjalankan peran. Kesungguhan dan keistiqomahan seseorang dalam menjalankan peran hidupnya  akan meningkatkan kemuliaan dirinya di mata Allah dan kebermanfaatan untuk sesama.

“Rejeki will follow’ bisa dimaknai bahwa  rejeki  setiap orang  itu sudah  pasti, yang membedakan adalah nilai kemanfaatan dan keberkahannya seiring dengan bersungguh-sungguh  tidaknya seseorang menjalankan apa yang dia BISA dan SUKA.

Uang akan mengikuti sebuah kesungguhan , bukan bersungguh-sungguh karena uang

Pada dasarnya menemukan misi hidup itu tidak ada hubungannya dengan usia seseorang. Semakin awal seseorang merasa “galau” kemana arah hidupnya, semakin “risau” untuk mencari sebuah jawaban “mengapa Allah menciptakan dirinya di muka bumi ini?” maka semakin cepat akan menemukan misi hidup.

Kalau di pendidikan berbasis fitrah, proses ini secara alamiah akan dialami oleh anak-anak pre aqil baligh akhir ( sekitar 10-13 th) dan memasuki taraf aqil baligh ( usia 14 th ke atas). Maka kalau sampai hari ini ternyata kita masih galau dengan misi hidup kita, maka bersyukurlah, karena kita jadi tahu kesalahan proses pendidikan kita sebelumnya, dan tidak perlu lagi mengalami hal tersebut di saat usia paruh baya yang secara umum dialami oleh sebagian manusia yang disebut sebagai (mid-life crisis).

Maka sekarang, jalankan saja yang anda BISA  dan SUKA tanpa pikir panjang,   karena Allah pasti punya maksud tertentu ketika memberikan kepada kita sebuah kemampuan. Apabila kita jalankan terus menerus, kemungkinan itulah misi hidup kita.

Seseorang yang sudah menemukan misi hidup tsb apabila menjalankan aktivitas produktif akan lebih bermakna, karena keproduktivitasannya digunakan untuk mewujudkan misi-misi hidupnya. Sehingga selalu memiliki ciri-ciri :

a. Selalu bersemangat dengan mata berbinar-binar
b. energi positifnya selalu muncul, rasanya tidak pernah capek.
c. rasa ingin tahunya tinggi, membuat semangat belajar tinggi
d. Imunitas tubuh naik, sehingga jarang sakit, karena bahagia itu imunitas tubuh yang paling tinggi.

Ada 3 elemen yang harus kita ketahui berkaitan dengan misi hidup dan produktivitas :
a. Kita ingin menjadi apa (be)
b. Kita ingin melakukan apa (do)
c. kita ingin memiliki apa (have)

Dari aspek dimensi waktu ada 3 periode yang perlu kita perhatikan :
a. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)
b.Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan ( strategic plan)
c. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun ( new year resolution)

Setelah mendapatkan jawaban-jawaban dari pertanyaan di atas, maka mulailah berkomitmen untuk “BERUBAH” dari kebiasaan-kebiasaan yang anda pikir memang harus diubah.

Berikutnya mulai susun langkah-langkah usaha apa saja yang bisa kita lakukan untuk menunjang sebuah produktivitas hidup kita. Mulailah dengan menetapkan target waktu dan jadwal kegiatan selama satu tahun, serta menentukan ukuran atau indikator keberhasilan dalam setiap kegiatan yang kita lakukan.Buatlah prioritas dan pilih hal-hal yang memang kita perlukan. Hindari membuat daftar yang terlalu panjang, karena hal tersebut membuat kita “gagal fokus”.

Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulasi IIP/

_Sumber bacaan_:
_Antologi para Ibu Profesional, BUNDA PRODUKTIF, 2014_
_Materi Matrikulasi IIP, Bunda Produktif, 2017_
_Materi kuliah rutin Ibu Profesional, kelas bunda produktif, Salatiga, 2015_

*****

Masyaa Allah..
Sungguh memompa semangat untuk bisa menjadi produktif!
Jleb banget, Be Professional, Rejeki will Follow
Untuk menjadi profesional itu tidak instan perlu proses yg konsisten.
Ah aku harus segera berbenah, organized itu penting dan harus istiqomah.

Ayok mulai kerjain NHW 8 nyaaa..

a. Ambil salah satu dari ranah aktivitas yang sudah teman-teman tulis di kuadran SUKA dan BISA (lihat NHW#7)

Pada NHW 7 aku menuliskan aktivitas pada kuadaran SUKA dan BISA diantaranya:
- silat Perisai Diri
- nulis
- traveling
- hiking
- berkomunitas

Diantara aktivitas tsb aku dilema memilisalah satunya, aku menyukai semuanya, terutama silat dan nulis. Pada 2 bidang pula aku ingin mengasah diri menjadi lebih produktif.

b. Setelah ketemu satu hal, jawablah pertanyaan “BE  DO HAVE” di bawah ini :
1. Kita ingin menjadi apa ? (BE)
- PELATIH SILAT PROFESSIONAL
- PENULIS

2. Kita ingin melakukan apa ? (DO)
- Melatih silat untuk semua kalangan, khususnya anak dan wanita.
- Mengabadikan ilmu dan manfaat lewat tulisan untuk orang banyak

3. Kita ingin memiliki apa? (HAVE)
- ruang berlatih silat yg bisa menjadi fasilitator berkembangnya potensi lainnya
- karya tulis yang bermanfaat untuk orang banyak

c. Perhatikan 3 aspek dimensi waktu di bawah ini dan isilah:
1. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)
Professional mom, pelatih silat, penulis

2.Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan ( strategic plan)
- punya ruang belajar mandiri sbg tempat berkumpulnya komunitas utk menuntut ilmu bersama
- terbentuk setidaknya 3 unit latihan perisai diri yg solid dan berprestasi di area Banyumas Raya
- rutin mempublikasikan tulisan bermanfaat yang original, one day one post

3. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun ( new year resolution)
- terbentuk dan secara rutin latihan: 1 unit latihan reguler, 1 unit latihan kelas ibu, dan 1 unit latihan anak
- posting tulisan minimal 5 post per week
- Ujian Kenaikan Tingkat ke Strip Biru

Beberapa poin mungkin masih nampak abstrak, biarlah.. dengan niat lillahi ta'ala, seperti materi di atas:
jalankan saja yang anda BISA  dan SUKA tanpa pikir panjang,  karena Allah pasti punya maksud tertentu ketika memberikan kepada kita sebuah kemampuan. Apabila kita jalankan terus menerus, kemungkinan itulah misi hidup kita.

Bismillah....

#NHW7 - MENUJU BUNDA PRODUKTIF

Kini sampailah pada Materi ke-7 Matrikulasi IIP Batch 3..
Ini dia materinyaa...
REJEKI ITU PASTI, KEMULIAAN HARUS DICARI
Alhamdulillah setelah  melewati dua tahapan “Bunda Sayang” dan “Bunda Cekatan”  dalam proses pemantasan diri seorang ibu dalam memegang amanah-Nya, kini sampailah kita pada tahapan “Bunda Produktif”.
Bunda Produktif adalah bunda yang senantiasa menjalani proses untuk menemukan dirinya, menemukan “MISI PENCIPTAAN” dirinya di muka bumi ini, dengan cara menjalankan aktivitas yang membuat matanya “BERBINAR-BINAR"
Sehingga muncul semangat yang luar biasa dalam menjalani  hidup ini bersama keluarga dan sang buah hati.
Para Ibu di kelas Bunda Produktif  memaknai semua aktivitas sebagai sebuah proses ikhtiar menjemput rejeki.
Mungkin kita tidak tahu dimana rejeki kita, tapi rejeki akan tahu dimana kita berada.
Sang Maha Memberi  Rejeki sedang memerintahkannya untuk menuju diri kita”
Allah berjanji menjamin rejeki kita, maka melalaikan ketaatan pada-Nya, mengorbankan amanah-Nya,  demi mengkhawatirkan apa yang sudah dijaminnya adalah kekeliruan besar
Untuk itu Bunda Produktif sesuai dengan value di Ibu Profesional adalah 
bunda yang akan berikhtiar menjemput rejeki, tanpa harus meninggalkan amanah utamanya yaitu anak dan keluarga
Semua pengalaman para Ibu Profesional di  Bunda Produktif ini, adalah bagian aktivitas amalan para bunda untuk meningkatkan sebuah KEMULIAAN hidup.
“ Karena REJEKI itu PASTI, KEMULIAAN lah yang harus DICARI "
Apakah dengan aktifnya kita sebagai ibu di dunia produktif akan meningkatkan kemuliaan diri kita, anak-anak dan keluarga? Kalau jawabannya” iya”, lanjutkan. Kalau jawabannya” tidak” kita perlu menguatkan pilar “bunda sayang” dan “bunda cekatan”, sebelum masuk ke pilar ketiga yaitu “bunda produktif”.
Tugas kita sebagai Bunda Produktif bukan untuk mengkhawatirkan rizqi keluarga, melainkan menyiapkan sebuah jawaban “Dari Mana” dan “Untuk Apa” atas setiap karunia yang diberikan untuk anak dan keluarga kita.
Maka
Bunda produktif di Ibu Profesional tidak selalu dinilai dengan apa yang tertulis dalam angka dan rupiah, melainkan apa yang bisa dinikmati dan dirasakan sebagai sebuah kepuasan hidup, sebuah pengakuan bahwa dirinya bisa menjadi Ibu yang bermanfaat bagi banyak orang
Menjadi Bunda Produktif, tidak bisa dimaknai sebagai mentawakkalkan rejeki pada pekerjaan kita.
Sangat keliru kalau kita sebagai Ibu sampai berpikiran bahwa rejeki yang hadir di rumah ini karena pekerjaan kita.
Menjadi produktif itu adalah bagian dari ibadah, sedangkan rejeki itu urusan-Nya
Seorang ibu yang produktif itu agar bisa,
1. menambah syukur,
2. menegakkan taat
3.berbagi manfaat.
Rejeki tidak selalu terletak dalam pekerjaan kita, Allah berkuasa meletakkan sekendak-Nya
Maka segala yang bunda kerjakan di Bunda Produktif ini adalah sebuah ikhtiar, yang wajib dilakukan dengan sungguh-sungguh (Profesional).
Ikhtiar itu adalah sebuah laku perbuatan, sedangkan Rejeki adalah urusanNya.
Rejeki itu datangnya dari arah tak terduga,  untuk seorang ibu yang menjalankan perannya dengan sungguh-sungguh dan selalu bertaqwa.
Rejeki hanya akan menempuh jalan yang halal, maka para Bunda Produktif perlu menjaga sikap saat menjemputnya,
Ketika sudah mendapatkannya ,jawab pertanyaan berikutnya “ Buat Apa?”. Karena apa yang kita berikan ke anak-anak dan keluarga, halalnya akan dihisab dan haramnya akan diazab.
Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/
_Sumber bacaan_
_Antologi para Ibu Profesional, BUNDA PRODUKTIF, 2014_
_Ahmad Ghozali, Cashflow Muslim, Jakarta, 2010_
_Materi kuliah rutin Ibu Profesional, kelas bunda produktif, Salatiga, 2015_
*******
Wow, jleb jleb jleb yaa materinya 
Tidak bisa dipungkiri kekhawatiran akan hal duniawi itu masih sering mendominasi dalam keseharianku.. astagfirullah
Bersyukur, Allah masih menyayangiku dengan melalui orang2 yang tak pernah mengingatkanku betapa dunia ini hanya persinggahan yg sangat sebentar.
Benar2 meresapi dan mengamalkan bahwa akhirat itu lebih utama memang sangat tak mudah. Diri ini tau harusnya seperti apa yg benar, tapi realisasinya justru malah bersebrangan. Kontradiktif..
Masyaa Allah..
Benarlah, hanya Allah sebaik-baik penolong dan pelindung.
Berbicara peran spesifik untuk bisa menjadi ibu produktif, ini yang sulit kutemukan.. ini salah satu hal utama yg akhirnya membuatku remedial matrikulasi.
Aku tidak cukup percaya diri menyatakan, beginilah peranku sebagai bla bla bla..
Malu rasanya mengakui di usia 24 tahun ini belum memahami peran hidup..
Tapi kalo terus stuck sama rasa malu, aku gak akan pernah bisa maju dan aku hanya akan menjadi seorang pecundang!
Okay mom, let's move on!!
Hasil ST30 menyatakan..
Kekuatan bakatku diantaranya:
COMMANDER
Orang yg keras, berani menghadapi konfrontasi, dan berani mengambil alih tanggung jawab.
Mmm.. yaaa.. aku suka memerintah sih 
ANALYST
Berpikiran analisis, senang bermain dgn angka-angka maupun data sehingga suka menguraikan sesuatu.
Yes, gue banget! Sejak kecil pelajaran matematika dan hitung2an itu favoritku.
Dan aku paling sulit menerima fakta jika tidak dilengkapi data dan angka yg terpercaya 
EVALUATOR
Senang berpikiran analisis, teliti, sesuai dgn aturan sehingga suka dgn tugas2 menggunakan analisis untuk menilai atau membuktikan sesuatu.
Soal telitinya, mungkin tidak sepenuhnya benar, tak jarang aku justru ceroboh.. huhu
Kegiatan mengevaluasi tugas mahasiswa saat jadi asisten dosen itu rasanya menyenangkan.
Secara garis besar, sesuai lah bakat evaluator ini.
ARRANGER
Senang mengatur berbagai sumber daya manusia untuk mendapatkan hasil yg optimum dan tidak takut menghadapi konfrontasi.
Wow 
Sebenarnya aku tidak terlalu menyadari bakat ini sih.
Tapi kalo mengingat amanah organisasi yang pernah aku terima, rasanya pas untuk bakat arranger ini dan saat menjalani amanah tsb aku merasa enjoy..
SELLER
Senang mempengaruhi atau meyakinkan orang lain baik dgn cara memelihara hubungan, menonjolkan kehebatan produk/jasa yg dijual ataupun dgn membujuk orang utk membeli
Mmmmmm.. aku belum cukup percaya diri soal ini. Aktivitas yg kulakoni saat ini selain tugas utama menjadi anak, ibu, dan istri adalah marketer/sales buku dan madu.
Sebagai sales tentulah aku menawarkan produk dgn cara mempengaruhi orang agar membeli.
Namun dari hasil kinerja, nampaknya income yg kuperoleh masih belum signifikan.
Eits! Hasil kerja gak selalu pada income dong! Liat value nya juga! Ah yaa.. thanks for remembering 
Dan,
Kelemahan bakatku:
ADMINISTRATOR
Suka dgn keteraturan, terencana, dan rapi sehingga suka dengan tugas pengelolaan administrasi organisasi.
Eta pisan! Aku gak suka nyatet administrasi yang rapi. Karena amanah lah aku berusaha ikhlas menunaikannya. Tapi kalo bisa memilih, aku lebih suka mendelegasikan pada anggota lain 
CARETAKER
Bisa merasakan perasaan orang lain sehingga senang merawat atau membantu orang lain.
Ups.. ya empatiku emang agak lemot. Aku kuramg peka untuk bisa merasakan perasaan orang lain dgn segera. Aku cenderung grasak grusuk blak2an lalu kemudian belakangan baru mikir "perasaan dia gimana ya?"
MARKETER
Senant menonjolkan kelebihan yg dimilikinya, mengkomunikasikannya, berpikir strategis atau banyak ide untuk menggali peluang pasar.
Ah yaa.. ini benar. Merencanakan strategi penjualan memang tugas yg berat bagiku. Sebagai co-admin grup marketer pun aku saat lebih banyak manut arahan, sulit memunculkan strategi2 baru.. huhu
Tapi bakat analyst ku masih bisa membantu ko dengan menyodorkan data & angka pada sang empunya 
OPERATOR
Senang keteraturan, senang melayani orang lain dgn menjalankan perangkat kerja perusahaan.
Aku kurang paham untuk hal ini. Belum mudeng.
SERVER
Senang melayani dan mendahulukan orang lain.
Huhuhuhu.. sepertinya benarlah empatiku emang jongkok 
Alhamdulillah aku mendapat pasangan hidup yg punya empati besar, yg tak bosan mengingatkanku soal ini 
Dari kekuatan dan kelemahanku tersebut aku jadi lebih bisa mengenali diriku. Bismillah.. semoga bisa berkontribusi lebih konkrit✊
Berikutnya, inilah kuadran aktivitasku 

Kamis, 16 Maret 2017

#NHW6 - BELAJAR MENJADI MANAJER KELUARGA HANDAL

Materi ke-6 Matrikulasi IIP Batch 3 bertema:
BELAJAR MENJADI  MANAJER KELUARGA HANDAL

Ini materinyaa..

IBU MANAJER KELUARGA HANDAL
Matrikulasi Ibu Profesional Sesi #6

Motivasi Bekerja Ibu

Ibu rumah tangga adalah sebutan yang biasa kita dengar untuk ibu yang bekerja di ranah domestik. Sedangkan Ibu Bekerja adalah sebutan untuk ibu yang bekerja di ranah publik. Maka melihat definisi di atas, sejatinya semua ibu adalah ibu bekerja yang wajib professional menjalankan aktivitas di kedua ranah tersebut, baik domestik maupun publik.
Apapun ranah bekerja yang ibu pilih, memerlukan satu syarat yang sama, yaitu

kita harus “SELESAI” dengan management rumah tangga kita

Kita harus merasakan rumah kita itu lebih nyaman dibandingkan aktivitas dimanapun. Sehingga anda yang memilih sebagai ibu yang bekerja di ranah domestik, akan lebih professional mengerjakan pekerjaan di rumah bersama anak-anak. Anda yang Ibu Bekerja di ranah publik, tidak akan menjadikan bekerja di publik itu sebagai pelarian ketidakmampuan kita di ranah domestik.

Mari kita tanyakan pada diri sendiri, apakah motivasi kita bekerja ?

🍀Apakah masih ASAL KERJA, menggugurkan kewajiban saja?
🍀Apakah didasari sebuah KOMPETISI sehingga selalu ingin bersaing dengan orang/ keluarga lain?
🍀Apakah karena PANGGILAN HATI sehingga anda merasa ini bagian dari peran anda sebagai Khalifah?

Dasar motivasi tersebut akan sangat menentukan action kita dalam menangani urusan rumah tangga dan pekerjaan kita
.
🍀Kalau anda masih “ASAL KERJA” maka yang terjadi akan mengalami tingkat kejenuhan yang tinggi, anda menganggap pekerjaan ini sebagai beban, dan ingin segera lari dari kenyataan.

🍀Kalau anda didasari “KOMPETISI”, maka yang terjadi anda stress, tidak suka melihat keluarga lain sukses

🍀Kalau anda bekerja karena “PANGGILAN HATI” , maka yang terjadi anda sangat bergairah menjalankan tahap demi tahap pekerjaan yang ada. Setiap kali selesai satu tugas, akan mencari tugas berikutnya, tanpa _MENGELUH_.

Ibu Manajer Keluarga

Peran Ibu sejatinya adalah seorang manager keluarga, maka masukkan dulu di pikiran kita

Saya Manager Keluarga

kemudian bersikaplah, berpikirlah selayaknya seorang manager.

🍀Hargai diri anda sebagai manager keluarga, pakailah pakaian yang layak (rapi dan chic) saat menjalankan aktivitas anda sebagai manager keluarga.

🍀Rencanakan segala aktivitas yang akan anda kejakan baik di rumah maupun di ranah publik, patuhi

🍀Buatlah skala prioritas

🍀Bangun Komitmen dan konsistensi anda dalam menjalankannya.

Menangani Kompleksitas Tantangan

Semua ibu, pasti akan mengalami kompleksitas tantangan, baik di rumah maupun di tempat kerja/organisasi, maka ada beberapa hal yang perlu kita praktekkan yaitu :

a. PUT FIRST THINGS FIRST
Letakkan sesuatu yang utama menjadi yang pertama. Kalau buat kita yang utama dan pertama tentulah anak dan suami. - Buatlah perencanaan sesuai skala prioritas anda hari ini - aktifkan fitur gadget anda sebagai organizer dan reminder kegiatan kita.

b.ONE BITE AT A TIME
Apakah itu one bite at a time?
-Lakukan setahap demi setahap
-Lakukan sekarang
-Pantang menunda dan menumpuk pekerjaan

c. DELEGATING
Delegasikan tugas, yang bisa didelegasikan, entah itu ke anak-anak yang lebih besar atau ke asisten rumah tangga kita.

Ingat anda adalah manager, bukan menyerahkan begitu saja tugas anda ke orang lain, tapi anda buat panduannya, anda latih, dan biarkan orang lain patuh pada aturan anda

Latih-percayakan-kerjakan-ditingkatkan-latihlagi-percayakan lagi-ditingkatkan lagi begitu seterusnya

Karena pendidikan anak adalah dasar utama aktivitas seorang ibu, maka kalau anda memiliki pilihan untuk urusan delegasi pekerjaan ibu ini, usahakan pilihan untuk mendelegasikan pendidikan anak ke orang lain adalah pilihan paling akhir.

Perkembangan Peran

Kadang ada pertanyaan, sudah berapa lama jadi ibu? Kalau sudah melewati 10.000 jam terbang seharusnya kita sudah menjadi seorang ahli di bidang manajemen kerumahtanggaan. Tetapi mengapa tidak? Karena selama ini kita masih

SEKEDAR MENJADI IBU

Ada beberapa hal yang bisa bunda lakukan ketika ingin meningkatkan kualitas bunda agar tidak sekedar menjadi ibu lagi, antara lain:

🍀Mungkin saat ini kita adalah kasir keluarga, setiap suami gajian, terima uang, mencatat pengeluaran, dan pusing kalau uang sudah habis, tapi gajian bulan berikutnya masih panjang.

Maka tingkatkan ilmu di bidang perencanaan keuangan, sehingga sekarang bisa menjadi “managjer keuangan keluarga.

🍀Mungkin kita adalah seorang koki keluarga, tugasnya memasak keperluan makan keluarga. Dan masih sekedar menggugurkan kewajiban saja. Bahwa ibu itu ya sudah seharusnya masak.Sudah itu saja, hal ini membuat kita jenuh di dapur.

Mari kita cari ilmu tentang manajer gizi keluarga, dan terjadilah perubahan peran.

🍀Saat anak-anak memasuki dunia sekolah, mungkin kita adalah tukang antar jemput anak sekolah. Hal ini membuat kita tidak bertambah pintar di urusan pendidikan anak, karena ternyata aktivitas rutinnya justru banyak ngobrol tidak jelas sesama ibu –ibu yang seprofesi antar jemput anak sekolah.

Mari kita cari ilmu tentang pendidikan anak, sehingga meningkatkan peran saya menjadi “manajer pendidikan anak”.

Anak-anakpun semakin bahagia karena mereka bisa memilih berbagai jalur pendidikan tidak harus selalu di jalur formal.

🍀Cari peran apalagi, tingkatkan lagi…..dst

Jangan sampai kita terbelenggu dengan rutinitas baik di ranah publik maupun di ranah domestik, sehingga kita sampai lupa untuk meningkatkan kompetensi kita dari tahun ke tahun.

Akhirnya yang muncul adalah kita melakukan pengulangan aktivitas dari hari ke hari tanpa ada peningkatan kompetensi.  Meskipun anda sudah menjalankan peran selama 10.000 jam lebih, tidak akan ada perubahan karena kita selalu mengulang hal-hal yang sama dari hari ke hari dan tahun ke tahun.

Hanya ada satu kata

BERUBAH atau KALAH
Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulasi IIP/

_SUMBER BACAAN_:
_Institut Ibu Profesional, Bunda Cekatan, sebuah antologi perkuliahan IIP,  2015_
_Hasil diskusi Nice Homework Matrikulasi IIP Batch #3, 2017_
_Irawati Istadi, Bunda Manajer Keluarga, halaman featuring, Success Mom's Story: Zainab Yusuf As'ari, Amelia Naim, Septi Peni, Astri Ivo, Ratih Sanggarwati, Okky Asokawati,Fifi Aleyda Yahya, Oke Hatta Rajasa, Yoyoh Yusroh, Jackie Ambadar, Saraswati Chasanah, Oma Ary Ginanjar, Pustaka Inti, 2009_

*******

Wow! Luar biasaaaa materiinyaaa 😍
Kini aku "dituntut" masuk dalam tahap belajar menjadi manajer keluarga yang handal.

(Katanya) hal ini akan mempermudahku untuk menemukan peran hidupku dan semoga mempermudah mendampingi anak-anakku menemukan peran hidupnya pula. Penting nih!

Untuk itu, mari ikuti intruksi NHW 6 ini..
Bismillah..

1⃣ Tuliskan 3 aktivitas yang paling penting, dan 3 aktivitas yang paling tidak penting

➕ Paling Penting
- membersamai anak bermain
- melayani suami
- birul walidain

➖ Paling Tidak Penting
- stalking sosmed orang
- meratapi nasib
- ngomel2

2⃣Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana?
Hmmm.. jawaban normatif sih yaa harusnya aktivitas penting dong yaa..
Tapi faktanya.. mmm.. memang masih lebih banyak untuk aktivitas penting ko. Hanya saja belakangan merasa kualitasnya kurang, jadi raganya hadir tapi jiwanya berkelana. Apa sih? 😂
Begitulah.. aku kurang hadir utuh saat melakukan aktivitas penting itu. 😫

3⃣Jadikan 3 aktivitas penting menjadi aktivitas dinamis sehari-hari untuk memperbanyak jam terbang peran hidup anda, tengok NHW sebelumnya ya, agar selaras.
Okee.. catat dan laksanakan!
Aktivitas penting (menurutku) ini masih selaras ko dengan NHW sebelumnya namun secara kualitas aku harus meningkatkannya dan pe er besar lainnya adalah ISTIQOMAH.
how difficult it is! 😞
Hey mom, cheers up! Be sure, u can do it!!!
Bismillah..

4⃣Kemudian kumpulkan aktivitas rutin menjadi satu waktu, berikan “kandang waktu”, dan patuhi cut off time ( misal anda sudah menuliskan bahwa bersih-bersih rumah itu dari jam 05.00-06.00, maka patuhi waktu tersebut)
OMG, ini lebih sulit!
Aku termasuk tipe orang yg unorganized. (Excuse !)

5⃣Jangan ijinkan agenda yang tidak terencana memenuhi jadwal waktu harian anda.
Catet dan laksanakan!

6⃣Setelah tahap di atas selesai anda tentukan. Buatlah jadwal harian yang paling mudah anda kerjakan.

03.00 - 05.30 Ibadah Pagi

05.30 - 08.00 urusan dapur, anak mandi & sarapan

08.00 - 09.00 emak sarapan & mandi, ibadah dhuha

09.00 - 11.30 main bareng anak --> wajib bikin activity plan biar terarah

11.30 - 13.00 makan, shalat, kondisikan anak tidur siang

13.00 - 15.00 nulis (garap copywriting, dll)

15.00 - 16.00 shalat, tilawah

16.00 - 17.30 main bareng anak, mandi, siap2 magrib

17.30 - 19.30 diskusi sore, shalat, tilawah

19.30 - 20.00 makan malam

20.00 - 20.30 aktivitas ringan, reading time

20.30 - 21.00 mengkondisikan anak tidur

21.00 - 22.00 nulis

22.00 tidur malam

Ini bukan jadwal ideal. Tentunya masih perlu revisi dan penyesuaian, terlebih setelah anak kedua nanti lahir, insya Allah bulan depan.

7⃣Amati selama satu minggu pertama, apakah terlaksana dengan baik?
kalau tidak segera revisi, kalau baik, lanjutkan sampai dengan 3 bulan.
Okeee.. evaluator setiaku, my lovely husband, siap bertugas, bantu istrimu ya sayang! 😘

Akhirnyaa.. NHW 6 well done.
Semoga bisa istiqomah terus memperbaiki diri.. aamiin

Semangat 😄✊